Monday, October 30, 2017

Macam Alat Pengukur Curah Hujan Dan Cara Kerjanya beserta gambar lengkap

// // Leave a Comment

Alat Pengukur Curah Hujan


Alat Pengukur Curah Hujan. Kita pastilah sudah tau dan sering melihat hujan. Hujan adalah peristiwa turunnya titik-titik air ke tanah atau permukaan bumi. Hujan bukan saja turunnya titik air tapi juga Kristal hujan es. Kalo ada hujan pastinya ada yang namanya curah hujan. Curah hujan merupakan ketingggian air hujan yang terkumpul di suatu tempat dengan satuan mm dan tidak dipengaruhi apapun. Artinya hitungan curah hujan dihitung berdasarkan ketinggian air hujan jika terkumpul dalam mm kubik di suatu tempat dengan airnya tidak menguap, tidak mengalir dan tidak meresap.

Ternyata hujan juga punya alat untuk mengukurnya. Alat yang digunakan untuk mengukur hujan ada beragam jenis. Alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan disebut penakar hujan. Yang di ukur dengan penakar hujan adalah tinggi atau ketebalan air dalam suatu daerah dalam satuan mm.
contohnya : suatu daerah mempunyai curah hujan 15 mm, artinya daerah tersebut akan tergenang air hujan setinggi 15 mm jika air tidak mengalir, tidak menguap dan tidak meresap.

Alat pengukur curah hujan dibedakan menjadi 2 bagian berdasarkan mekanisme kerjanya yaitu alat penakar hujan manual dan alat penakar hujan otomatis. Berikut ini adalah penjelasan lengkap alat penakar hujan atau alat pengukur curah hujan tersebut:

a. Penakar hujan manual

Alat penakar hujan manual adalah yang penakar yang di hitung secara manual dengan cara menghitung volume air hujan yang tertampung dengan interval waktu tertentu atau saat terjadinya hujan. Cara ini hanya dapat mengukur curah hujan dengan periode tertentu. Biasanya alay ini hanya berupa alat penakar seperti container dan ember yang sudah di atur dan diketahui diameternya yang akan ditempatkan di suatu tempat tertentu.

Ada 2 jenis penakar hujan manual atau alat pengukur curah hujan manual  yaitu sebagai berikut ini:


1. Penakar curah hujan ombrometer biasa

atau alat pengukur curah hujan lengkap
pengukur curah hujan ombrometer biasa

Biasanya terbuat dari seng yang tingginya 60 cm dengan warna aluminium dan ada juga yang terbuat dari pipa paralon dengan tinggi 100 cm. prinsip kerjanya adalah dengan membagi volume air hujan tertampung dengan luas mulut takaran atau (volume air hujan tertampung : luas mulut penakar). Biasanya di tempatkan didaerah-daerah tertentu dengan ketinggian 120-150 cm.

Cara kerjanya :
- melakukan pengamatan dengan mengukur jumlah volume air.
- Volume air digunakan untuk mencari curah hujan pada jam tertentu ditempat pengamatan.
- Perhitungan curah hujan dilakukan berdasar menikus dengan syarat curah hujan jika angka memiliki koma maka di genapkan dengan angka terdekat dan jika di angka berada antara, misalnya 13,5 maka di tetapkan menjadi angka ganjilnya.
- Misal 15,5 menjadi 15 dan 28,5 menjadi 29.


2. Penakar curah hujan ombrometer obsevatorium

Penakar curah hujan ombrometer obsevatorium/alat pengukur curah hujan
Penakar curah hujan ombrometer obsevatorium

Penakar ini menggunakan gelas ukur dalam pengukuran curah hujannya. Cara ini banyak dilakukan di Indonesia. Banyak kelebihan dari alat ini dibandingkan yang biasa yaitu pemasangan menjadi lebih mudah, pengamatan dan perhitungan menjadi lebih mudah dan pemeliharaan alat yang digunakan relative mudah dan murah.

Kekurangan dari alat ini adalah curah hujan yang di amati terbatas selama 24 jam dan adanya resiku gelas ukur rusak dan biasanya terjadi kesalahan dalam membaca pengukuran Karena curah hujan yang berbeda-beda.

Cara kerja alat pengukur curah hujan ini adalah: 

- air yang masuk kepenakaran akan mengalir dan terkumpul di penampungan.
- lalu air hujan tersebut diukur dengan gelas ukur.
- Jika air yang tertampung banyak makan pengukuran dilakukan beberapa kali dengan gelas ukur sampai air habis di ukur.

b. Penakar hujan otomatis atau alat pengukur curah hujan otomatis

Alat ini mengukur hujan dengan cara perekam (otomatis). Penakaran hujan ini dapat mengukur curah hujan yang rendah maupun yang tinggi. Selain itu, juga dapat mengukur selang waktu tertentu dan dapat mencatat lamanya periode hujan yang terjadi. Artinya alat ini dapat mengukur dan menentukan intensitas hujan yang terjadi.  Jadi  alat otomatis tidak hanya sebatas mengukur curah hujan.

Alat otomatis terdiri dari 3 komponen yaitu alat ukur, tempat penampungan atau pengumpul hujan dan juga corong. Alat ukur dan alat penampung (bejana Penampungan)  di buat secara khusus sehingga bisa bekerja dengan otomatis. Alat penakar hujan otomatis terdiri dari beberapa jenis. Jenis tersebut antara lain sebagai berikut ini:

1. Penakar hujan tipe hellman

Macam Alat Pengukur Curah Hujan Dan Cara Kerjanya beserta gambar lengkap
penakar curah hujan tipe hellman


Merupakan alat yang sering di pakai di BMKG yaitu rain feus dari jerman. Ada juga penakar hujan jenis ini dari dalam negeri.

Cara kerja:

- Hujan masuk lewat corong dan akan terkumpul di tabung.
- Tabung tersebut terdapat pelampung yang akan naik keatas karena air hujan.
- Di pelampung terdapat tongkat pena  yang mengikuti gerakan pelampung.
- Pena akan mencatat gerakannya di pias dan akan mencapai pias teratas saat tabung hampir penuh.

- Saat  air berada selang gelas maka air akan otomatis keluar sampai ketinggian ujung selang dan tabung.
- hal ini berdasarkan sistem siphon.
- Keluarnya air membuat pelampung dan pena turun dan akan menggores garis vertikal.
- Garis vertikal inilah yang akan di hitung untuk menentukan besar curah hujan.

2. Penakar hujan bendix

Macam Alat Pengukur Curah Hujan Dan Cara Kerjanya beserta gambar lengkap
alat penakar curah hujan bendix


Berbentuk seperti tiang bendera dan memiliki cara kerja yang simpel.
Cara kerjanya:
- Cara kerja penakar tipe bendix dengan menimbang air hujan yang di tampung di tempat yang sudah disediakan.
- Curah hujan dapat diketahuan dengan transfer air yang ditimbang ke jarum petunjuk berpena yang menggores kertas pias.

3. Penakar hujan tilting siphon

Macam Alat Pengukur Curah Hujan Dan Cara Kerjanya beserta gambar lengkap
alat penakar curah hujan tilting siphon

Merupakan alat yang mengukur curah hujan dan intensitas hujan secara berkelanjutan atau kontinu.

Cara kerja alat pengukur curah hujan ini adalah :
- Air hujan akan ditampung ke penampuangan dan saat penampuan penuh maka tabung akan menjadi miring.
- Saat penampuang penuh penakar siphon akan mengeluarkan air dari penampungan dan pergerakan air di dalam tabung akan tercatat di pias untuk mengetahui curah hujan yang ada.
- Pengukuran dilakuan 24 jam dan tidak di waktu yang sama.


4. Penakar hujan tiping bucket

Macam Alat Pengukur Curah Hujan Dan Cara Kerjanya beserta gambar lengkap
alat penakar curah hujan tiping bucket

Merupakan alat penakar yang bisa menghitung akumulasi hujan di atas 200 mm/jam.

Cara kerjanya adalah:
- Hujan masuk corong penakaran dan mengalir mengisi bucket.
- Bucket akan berjungkit dan bergantian dengan bucket satu menerima air saat air sudah mencapai 0.5 mm atau 20 ml.
- Pena akan menggores pias dengan gerakan naik turun sebesar 0.5 skala/mm saat bucket berjungkit. Hal inilah yang dapat kita hitung untuk mengetahui curah hujan.

5. Penakar hujan floating bucket

Merupakan fasilitas penakar hujan jarak jauh.

Cara kerja alat pengukur hujan ini adalah:
- Hujan dikumpulkan ke dalam wadah persegi panjang melalui corong
- Data hujan akan di rekam dengan sistem pena perekam yang memanfaatkan gerakan naiknya pelampung dalam tabung karena hujan.
- Pena akan kembali pada posisi dasar saat bejana penuh karena air akan dikeluarkan dari penerimaan.


6. Penakar hujan weighing bucket

Merupakan penakar yang memiliki alat pencatat otomatis. Alat ini di lengkapi corong penangkap air, ember penampung dan timbangan alat catat otomatis.

Cara kerjanya:
- Corong di atas ember penampung, ember penampung di atas timbangan.
- Alat pencatat otomatis terhubung dengan permukaan kertas grafik.
- Kertas grafik di gulung dengan sebuah kaleng silinder.
- Saat hujan air akan tertampung ke corong dan di alirkan ke ember.
- Kertas grafik akan mencatat setiap penambahan air ke dalam ember.
- Golongan kertas akan di lepas untuk di analisis dalam periode waktu tertentu.

7. Penakar hujan optical

Merupakan optical sensor yanh Memiliki sensor untuk menangkap curah hujan. Akan berkerja saat sensor menangkap hujan. Penakar optical memiliki beberapa saluran dan bekerja dalam sistem lokal. Setiap saluran memiliki diode laser dan photoresister. diode laser dan photoresister ini memiliki fungsi untuk merekam gambar saat sensor terekam.

Cara kerja:
- Air hujan yang jatuh dan berkumpul membuat single drop kemudia jatuh ke batang laser.
- Sensor akan langsung mendeteksi karena sudah di atur dengan posisi yang pas.
- Flash photodetector akan di kirim dan di baca ke recoder.
- Setelah itu kita akan tahu curah hujan yang terjadi ditempat tersebut.


Itulah tadi beberapa alat pengukur curah hujan yang dapat melakukan pencatatan dan pengukuran curah hujan yang turun ke bumi atau permukaan tanah.


0 comments:

Post a Comment