Monday, October 10, 2016

Jembatani Aspirasi Mahasiswa

// // 1 comment
Klik untuk melihat profil
Tulang Bawang:  Asisten III Bidang Administrasi  Tamami Akip diruang kerjanya, menyambut baik kedatangan para mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND), senin (9/5). Hadir juga kepala Kesbangpol, Yen dahren beserta pihak-pihak yang terkait. Para Mahasiswa Universitas Megou Pak yang tergabung dalam LMND melakukan aksi demo di depan gedung Pemerintahan Kabupaten Tulangbawang, jalan lintas timur, Menggala, Tulangbawang.
“Silahkan adik-adik Mahasiswa apabila ada yang ingin di sampaikan,” sapa Tamami.
Dalam tuntutannya, mereka meminta 12 tuntutan diantaranya, Menghentikan monopoli lahan dan mewujudkan reformasi agraria, meminta subsidi lahan, bibit, dan pupuk berkualitas untuk petani, mewujudkan kesehatan gratis dan berkualitas, mewujudkan pendidikan gratis , ilmiah dan demokratis, bangun balai latihan kerja (BLK) serta meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM, membangun sub terminal agribisnis, nasionalisasi UMPTB, transparasi pengelolaan dana APBD sebagai alat kontrol rakyat, meningkatkan kualitas infrastruktur dalam penunjang pertumbuhan perekonomian daerah, membangun sektor pariwisata berbasiskan kearifan lokal untuk meningkatkan PAD, meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan terakhir memberhentikan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat.
Diterima Asisten III BidangAdministrasi, Tamami Akip, Ketua LMND Provinsi Lampung, Reynaldo Sitanggang, menjelaskan bahwa ini adalah aksi pertama mereka di Kabupaten Tulang Bawang.
“Sebenarnya aksi ini adalah sebagai salah satu aksi pengenalan kami, bahwa LMND hari ini hadir di Tulang Bawang dan menjadi salah satu fungsi kontrol di Pemerintahan Kabupaten Tulangbawang kedepannya,” ucap Ketua LMND Lampung.
Ia juga melanjutkan bahwa sudah ada 12 tuntutan yang sudah mereka sampaikan, salah satunya yaitu agenda prioritas terkait upaya nasionalisasi UMPTB “UMPTB kita nilai sebagai salah satu sarana yang bisa dimanfaatkan oleh Tulangbawang untuk meningkatkan sumber daya manusia dan indeks pembangunan manusia di kabupaten ini. Ini juga meminimalisir tentang urbanisasi besar-besaran masyarakat pedesaan ke kota, agar kabupaten ini menjadi salah satu kabupaten cerdas, karena kabupaten Tulang Bawang adalah salah satu kabupaten yang mempunyai Universitas di Tulang Bawang,” Terangnya.
Ia juga berharap dalam aksinya ini supaya dapat bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang. “Itu harapan kami kedepannya, bicara lagi soal indikasi monopoli lahan, dimana lahan-lahan yang ada di kabupaten ini dikuasai mayoritas oleh pengusaha-pengusaha yang mempunyai modal besar, dan mengenyampingkan masyarakat sekitar. Dan mayoritas di Tulang Bawang ini adalah petani, dan mereka hanya sekedar pekerja atau buruh tani, untuk memenuhi kebutuhan tuan-tuan tanah dan pengusaha yang bergerak di bidang agraria, ini menjadi hal yang menyebabkan ketimpangan sosial bagi masyarakat, dimana mereka yang mempunyai modal perusahaan merekalah yang kaya. Sedangkan masyarakat hanya menjadi pekerja padalah jelas di undang-undang pokok agraria ini membahas tentang undang-undang pokok agraria, dimana masyarakat diberikan lahan luas untuk mengembalikan citra identik Indonesia untuk menjadi Negara agraria,” harapnya.
Asisten III Pemkab Tuba, Tamami Akip, mengatakan bahwa pihak Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang berterima kasih karena sudah datang dengan damai. “Kemudian mudah-mudahan masukan dan pemikiran-pemikiran sebanyak yang disampaikan, InsyaAllah akan kita coba untuk tindak lanjuti sesuai dengan bagaimana mekanisme atau pun peraturan yang berlaku ,” ungkap Tamami. (*ars/zai)
Sumber :http://tulangbawangkab.go.id/?p=6245

1 comment: Leave Your Comments

  1. http://ump-lampung.blogspot.co.id/2016/10/jembatani-aspirasi-mahasiswa.html

    ReplyDelete